THE JANSEN RAYAKAN 1 DEKADE “BANAL SEMAKIN BINAL” DENGAN LIMA VIDEO LIRIK EDGY!

The Jansen lagi di puncak, nih, setelah sukses sama album Durja Bersahaja. Tapi, bukannya langsung tancap gas buat materi baru, duo punk-rock asal Bogor ini malah kasih tribute spesial buat album legendaris mereka, Banal Semakin Binal, yang tahun ini genap sepuluh tahun. Cool!

Bareng KithLabo, The Jansen bakal rilis lima video lirik dari album tersebut. Proyek ini bukan cuma flashback, tapi lebih ke “visual anthology” yang menampilkan interpretasi liar dan segar dari karya-karya lama mereka.

Adji Pamungkas, bassist sekaligus penulis lirik, bilang ini kesempatan buat ngerjain visual yang dulu belum kesampaian, sebagai cara “ngejaga karya”. Frontman Tata (Cintarama Bani Satria) nambahin, ini adalah “perayaan sepuluh tahun perjalanan kita, sekaligus ngasih kehidupan baru ke lagu-lagu yang dulu cuma berhenti di audio.”

Lima video ini digarap oleh tiga sutradara keren dengan style yang beda-beda:

Robby “Robonggo” (Planetarium dan Kau Pemeran Utama di Sebuah Opera): Bawa gaya vintage lo-fi dan dokumenter eksperimental yang hangat.
Yustinus Kristianto (Ku Bukan Mesin Lotremu dan Berkelana dalam Ruang dan Mimpi): Main di estetika nostalgia awal milenium, dari GIF era Nokia 3310, warnet, sampai nuansa anime slice-of-life.
Badrus Zeman (Langit Tak Seharusnya Biru): Bikin film bisu surealis tentang ilmuwan frustasi, direkam pakai kamera 8 mm buat nuansa seluloid klasik ala Chaplin/Méliès.

Tafsir visualnya dijamin liar, jauh dari video lirik standar. Kata Tata, tadinya dia kira bakal chaos, tapi ternyata musik punk yang “nabrak-nabrak” bisa melahirkan visual yang lembut, komedi, hingga film 70-an. Intinya: punk itu nggak harus demo, bisa jadi ilmuwan juga.

Nah, siap-siap buat marathon visual The Jansen!