Jakarta, 11 Juli 2025 — Band indie rock legendaris asal Jakarta, Sajama Cut, resmi merilis album keenam bertajuk Cowabunga di seluruh platform digital hari ini. Album ini berisi 9 lagu penuh emosi dan refleksi, menyuarakan perjuangan hidup di tengah dunia yang makin keras, tapi tetap menyisakan ruang untuk harapan.
“Ini album paling telanjang secara lirikal,” ungkap Marcel Thee, vokalis dan penulis utama. “Musiknya adalah versi super saiyan dari Godsigma.” Nama Cowabunga sendiri diambil dari istilah para peselancar California 80-an, sebagai simbol semangat menghadapi tantangan hidup.
Album ini diluncurkan setelah dua single andalan—Homili / Menatap Wajah Tuhan dan Di Masa Depan Kita Tak Lagi Bermimpi—mendapat sambutan positif dari pendengar dan media. Sajama Cut juga memperkenalkan Cowabunga Universe, enam karakter animasi yang mewakili tiap era album mereka, hadir lewat artwork, video lirik, hingga merchandise eksklusif.
Tur spesial Cowabunga akan digelar tahun ini, membawa setlist dari seluruh katalog lagu mereka—mulai dari rilisan awal hingga materi terbaru. Sebuah selebrasi musikal penuh energi dan nostalgia bagi para Cult, sebutan fans setia Sajama Cut.
Tracklist COWABUNGA:
- Kita Terbuat Dari Puing dan Tangisan
- Devosi, Godskin & Kebahagiaan Seutuhnya
- Please Wait For Me Forever ∞
- Thee Kian Wie (戴建偉) Ku Temui Mu Di Altar Kedamaian
- Debu-Debu Intan
- Tak Kutemukan Lagi Apa Yang Dapat Dicintai Dari Hidup Ini (Mengheningkan Cinta)
- Telah Kutemukan Lagi Apa Yang Dapat Dicintai Dari Hidup Ini:a. “I Believe in Angels, Bro” (00:00–03:02)
b. Kau, Aku, dan Rangkulan ‘An Autumn Afternoon’ (Yasujiro Ozu, 1962) (03:03–05:06) c. Quanzhen (05:07–06:13)
Cowabunga menandai babak baru yang lebih raw, jujur, dan spiritual dari Sajama Cut. Sebuah teriakan perlawanan, pelukan pengharapan, dan refleksi yang menyayat namun menyembuhkan.
Dengarkan sekarang di semua platform digital.
📧 Kontak pers & kolaborasi: sajamacutband@gmail.com
📱 Instagram: @sajama_cut
