Band psychedelic hard rock asal Yogyakarta, Marsmolys, resmi merilis album penuh kedua mereka berjudul “The Progeny of Holy Moly” pada 10 Oktober 2025 di seluruh platform digital. Album berisi 12 lagu ini menjadi refleksi perjalanan kolektif mereka di rimba musik Indonesia — sebuah eksplorasi antara idealisme, kegelisahan, dan keberanian untuk terus melangkah.
Marsmolys menggambarkan album ini sebagai “metafora realitas yang menyebalkan”, catatan dari masa penuh pertanyaan dan pencarian arah. Mereka merekam suara dari kepala sendiri — antara keraguan, kemarahan, dan keberanian untuk tidak menyerah. Secara musikal, album ini membawa warna rock psikedelik yang lebih matang dan berani, dengan lapisan gitar penuh fuzz, bass yang dinamis, dan ketukan drum yang menghentak tapi tetap groovy.
“The Progeny of Holy Moly” juga menghadirkan kolaborasi dengan sembilan musisi, termasuk Said Abdullah, Atasiaishii, Desta Wasesa (Akadama & The Yoyo Connection), Elang Nuraga (Hunian/Sheila On 7), dan Daniel Ryan, serta Holy Choir Himasik UNY di bawah arahan Alfian Kurnia Ramadhan. Proses rekaman dilakukan di berbagai studio, dari Watchtower Records hingga Jogja Audio School, dan diramu oleh Bable Sagala sebagai mixing & mastering engineer.
Menurut Marsmolys, album ini bukan sekadar kumpulan lagu, tapi sebuah kompas menuju dunia entah — perjalanan spiritual dan eksperimental untuk menghadapi diri sendiri dan zaman. Artwork album yang dikerjakan oleh Antino Restu menjadi bagian penting dari narasi visual yang menyatu dengan musik dan liriknya.
“The Progeny of Holy Moly” menegaskan posisi Marsmolys sebagai salah satu band yang terus berani menabrak batas dan bereksperimen dengan kejujuran artistik.
Dengarkan “The Progeny of Holy Moly” di semua platform musik digital sekarang!
Ikuti Marsmolys di:
Instagram: @marsmolys
TikTok: @marsmolys_
X: @marsmolys
YouTube: Marsmolys
Website: marsmolys.com
